DEFENISI
PEMBELAJARAN
Pembelajaran (learning)
ialah pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan bepikir,
yang diperoleh melalui pengalaman.Saat anak sedang menggunakan computer dengan
cara baru, bekerja lebih keras memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan secara
lebih baik kegiatan anak tersebut merupakan proses belajar.
PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN
Pendekatan Behavioral
Behaviorisme adalah
pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengamalan
yang dapat diamati, bukan dengan proses mental.Contohnya seperti anak membuat
gambar, anak mendengar guru yang sedang menjelaskan, dll. Pendekatan behavioral
untuk pembelajaran terbagi atas dua yaitu:
1. Pengkondisian
Klasik
Pada awal
1900-an, psikolog Rusia Ivan Pavlov melakukan eksperimen tentang cara tubuh
anjing mencerna makanan yang disebut pengkondisian klasik. Pengkondisian
Klasik adalah sebentuk pelajaran asosiatif(dua kejadian yang saling
terkait) di mana stimulus netral menjadi diasosiakan dengan stimulus yang
bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon yang sama.Untuk
memahami teori pengkondisian klasik Ivan Pavlov ada dua tipe simuli dan dua tipe respons yaitu :
1.
Unconditioned Stimulus (US), sebuah stimulus yang yang secara
otomatis menghasilkan respon tanpa adanya pembelajaran terlebih dahulu
2.
Conditioned Stimulus (CS), stimulus yang sebelumnya netral yang
akhirnya menghasilkan conditioned response yang telah diasosiasikan
dengan US.
3. Unconditioned Response (UR),
respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US.
4.
Conditioned Response (CR), respons yang dipelajari , yakni
respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi
pasangan US-CS.
Gambar
Pengkondisian Klasik Pavlov
Pengkondisian klasik juga melibatkan:
Ø Generalisasi,
tendensi/kecendrungan dari stimulus baru yang sama dengan conditioned
stimulus yang asli untuk menghasilkan respon yang sama
Ø Diskriminasi,
pengkondisian klasik yang terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu
tetapi tidak merespons stimuli lainnya
Ø Pelenyapan (extinction),
pelemahan conditioned responses (CR) karena tidak adanya unconditioned
responses (UR)
Ø Desensitisasi
sistematis (systematic desensitization), sebuah
metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk
mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mangasosiasikan relaksasi
dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan
2.Pengkondisian
Operan
Pengkondisian
Operan/pengkondisian instumental adalah sebentuk pembelajaran dimana
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menhasilkan perubahan dalam probabilitas
suatu perilaku akan diulang.
Pengkondisian operan juga
melibatkan:
· Hukum
Efek Thorndike, perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa
perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.Pandangan thorndike disebut
teori S-R karena perilaku organisme dilakukan akibat dari hubungan antara
stimulus dan respons.
·
Pengkondisian Operan Skinner, inti dari
behaviorime Skinner ialah sesuatu perilaku yang akan menyebabkan perubahan
dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi.
Penguatan
dan Hukuman
1. Penguatan/imbalan
(reinforcement), konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bawah suatu terjadi
akan terjadi.Penguatan ada dua jenis yaitu:
· Penguatan
positif, penguatan
berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus
yang mendukung (rewarding).Contohnya, pujian seorang guru akan
meningkatkan kemampuan menulis siswanya.
· Penguatan
negatif, penguatan
berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).Contohnya, seorang
dosen marah karena mahasiswanya tidak membaca sebelum kuliah dimulai.Di minggu
berikutnya, mahasiswa lelah mendengarkan omelan dosen yang akhirnya menyebabkan
mereka membaca sebelum masuk kuliah.
2. Hukuman
(punishment), yaitu
konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya sesuatu perilaku
Pengkondisian
operan juga melibatkan:
ü Generalisasi,
yaitu memberi respons yang sama untuk stimulus yang sama
ü Diskriminasi,
yaitu membedakan di antara stimulus atau kejadian lingkungan
ü Pelenyapan
(extinction), yaitu terjadi saat respons penguat sebelumnya tidak lagi
diperkuat dan responsnya menurun
ANALISIS PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Defenisi Analisis Perilaku Terapan
Analisis Perilaku Terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk
mengubah perilaku manusia.Ada tiga penggunaan analisis perilaku dalam
pendidikan yaitu:
1.
Meningkatkan
Perilaku yang Diharapkan
Ø Memilih Penguatan
yang Efektif.Prinsip Premack
menyatakan bahwa aktivitas berprobabilitas tinggi dapat berfungsi sebagai
penguat aktivitas berprobabilitas rendah
Ø Menjadikan
Penguat Kontingen dan Tepat Waktu, mengerjakan segala sesuatu segera
mungkin
Ø Memilih
Jadwal Penguatan Terbaik,
Ada
dua jenis jadwal penguatan, yaitu:
-Continuous Reinforcement (penguatan terus-menerus), dalam penguatan
terus-menerus, penguatan diberikan pada saat setiap kali organisme menghasilkan
suatu respons.
-Partial
Reinforcement (penguatan
parsial)
Dalam penguatan
parsial, menetukan kapan suatu respons akan diperkuat
Ada empat jadwal
penguatan parsial yaitu:
1.
Jadwal rasio-tetap, suatu perilaku diperkuat
setelah sejumlah respons.
2.
Jadwal rasio-variabel, suatu perilaku diperkuat
setelah terjadi sejumlah respons, akan tetapi tidak berdasarkan pada basis yang
diprediksi.
3. Jadwal interval-tetap, suatu
perilaku ditentukan berdasarkan jumlah waktu yang berlalu sejak perilaku
terakhir diperkuat
4. Jadwal interval-variabel,
suatu respons diperkuat setelah sejumlah variabel waktu berlalu.
Ø Menggunakan
Perjanjian
Perjanjian (contracting) adalah
menempatkan kontingensi penguatan dalam tulisan
Ø Menggunakan
Penguatan Negatif Secara Efektif
2. Menggunakan Prompt dan Shaping
Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan
atau isyarat tambahan yang diberikan
sebelum respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan
terjadi.Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan
memperkuat perilaku yang mirip dengan perilaku sasaran .
3.
Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan, menggunakan empat langkah yaitu:
1. Menggunakan
penguatan diferensial, guru memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang
tidak sesuai dengan apa yang dilakukan anak
2. Menghentikan
penguatan (pelenyapan), strategi yang dilakukan untuk menarik penguatan positif
terhadap perilaku tidak tepat atau tidak pantas.
3.
Menghilangkan
stimuli yang diinginkan, dua strategi dalam opsi ini ialah:
Time-out, menjauhkan individu dari
penguatan positif
Response
cost, menjauhkan penguatan positif dari individu
4.
Memberikan
stimuli yang tidak disukai (hukuman), guru memberikan teguran verbal.
PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori Kognitif
Sosial ialah Teori Bndura yang menyatakan
bahwa faktor sosial dan kognitif, perilaku dan memainkan peran penting dalam
pembelajaran.Albert Bandura ialah arsitek utama teori kognitif social.Bandura
mengembangkan model determinisme resiprokal yang terdiri dari tiga faktor
utama yaitu perilaku, person/kognitif, dan lingkungan.Faktor person
yang ditekankan Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan bahwa
seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.
Pembelajaran Observasional
Pembelajaran Observasional/imitasi atau modelling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang
mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura,
Bandura (1986) memfokuskan pada proses spesifik yang
terlihat dalam pembelajaran observasional.Proses itu adalah: atensi
(perhatian), retensi, produk dan motivasi.
Pendekatan Perilaku Kognitif, Metode Instruksi Diri dan Pembelajaran
Regulasi Diri
Pendekatan Perilaku Kognitif, mengubah perilaku dengan menyuurh orang untuk memonitor,
mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan dipengaruhi melalui
faktor eksternal.
Metode instruksi-diri (self-instrunctional method)
adalah teknik perilaku kognitif yang ditunjukkan untuk
mengajari individu untuk mengubah perilaku mereka sendiri.
Pembelajaran Regulasi Diri adalah memunculkan dan memonitor pikiran, perasaan dan
perilaku diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan.Tujuan yang dimaksud ialah
tujuan akademik (meningkatkan pemahaman dalam membaca,menjadi penulis yang
baik, belajar perkalian, dll) dan tujuan sosioemosional (mengontrol kemarahan,
belajar akrab dengan teman sebaya).